Monday, July 18, 2011

Pentingnya Merencanakan Masa Depan

Setiap orang bercita-cita untuk berhenti bekerja di suatu masa dalam siklus kehidupannya dan menikmati masa tuanya dengan tentram. Namun, keputusan untuk berhenti bekerja dan melepaskan penghasilan rutin merupakan keputusan yang besar. Banyak orang tidak hanya ingin mempertahankan gaya hidupnya, tetapi juga melakukan hal lain yang pada saat mereka muda tidak dapat dilakukan karena keterbatasan waktu dan kesibukan bekerja.
Untuk itu tentunya harus dicari pengganti penghasilan regular yang diterima semasa kerja dulu agar dapat tetap hidup nyaman di masa pensiun. Mengakumulasi aset kekayaan selama masa bekerja untuk persiapan masa pensiun adalah satu-satunya cara, walau alternatif pilihannya bisa berbeda-beda.
l Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah taktis yang harus diambil guna menyiapkan masa tersebut. Beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan adalah:
l Menetapkan tujuan pensiun
l Menentukan besarnya sumber dana pensiun
l Bagaimana mendanai kekurangan
l Membahas masalah asuransi dan perawatan kesehatan di saat pensiun
Menetapkan Tujuan Pensiun
Perencanaan pensiun yang efektif dimulai dengan mengidentifikasikan dan memprioritaskan tujuan pensiun. Apakah penghasilan saat ini akan cukup untuk memenuhi gaya hidup yang diinginkan disaat pensiun? Misalnya, melakukan berbagai perjalanan wisata, membeli rumah untuk masa pensiun di luar negeri atau bahkan memulai karir ke dua atau memulai bisnis wiraswasta. Tujuan yang diidentifikasikan harus realistik dan bisa dicapai sehingga prioritas tujuan merupakan hal mutlak.
Untuk menentukan tujuan ini, sangat penting untuk pertama-tama menentukan usia di mana Anda bermaksud untuk pensiun dan posisi keuangan yang Anda inginkan pada saat itu. Apapun tujuan tersebut nantinya, sangat penting bagi Anda untuk menulis komitmen tersebut dan kapan tujuan tersebut akan dicapai. Hal ini akan menuntun untuk menentukan jumlah uang yang akan dibutuhkan seseorang agar bisa pensiun. Memutuskan kapan Anda ingin pensiun sangat penting bagi rencana pensiun Anda karena merupakan faktor yang akan memberitahu Anda berapa banyak waktu yang Anda miliki untuk menabung bagi masa pensiun.
Banyak orang pensiun di usia 55. Dengan semakin membaiknya ilmu kedokteran, harapan hidup mungkin akan bertambah panjang. Hal ini berarti banyak orang akan butuh penghasilan di masa pensiun lebih lama dari 20 tahun atau bahkan lebih lama lagi. Kemungkinan akan hidup jauh melampaui angka rata-rata sangat mungkin dan perlu dipersiapkan apa yang harus dilakukan? Kenyamanan pensiun yang diingikan harus memperhitungkan hal terburuk yang bisa terjadi yaitu kehabisan sumber dana keuangan.
Faktor penting lainnya yang harus diperhitungkan seseorang adalah pilihan gaya hidup dan karir yang Anda kejar saat ini. Kualitas gaya hidup pensiun Anda akan tergantung dari proyeksi penghasilan dan pengeluaran. Hal ini, sebaiknya, akan tergantung pada kemampuan Anda untuk menyalurkan penghasilan Anda untuk dana pensiun agar memiliki suatu ukuran keamanan keuangan selama tahun-tahun produktif Anda.
Peningkatan prioritas tujuan keuangan jangka pendek kelihatannya lebih penting lagi tetapi sangatlah bijaksana untuk menjaga kebiasaan menabungkan sebagian penghasilan Anda di program perencanaan pensiun Anda, moto menabung dulu sebelum belanja lebih baik diikuti moto foya-foya; belanja dulu dan simpan sisanya, karena nafsu belanja sangat sulit dikekang.
Memperkirakan Besarnya Sumber Dana Pensiun Anda
Setelah memutuskan kapan akan pensiun, seseorang akan harus memutuskan kebutuhan penghasilan pensiun setiap tahunnya. Hal ini bukanlah tugas yang mudah. Namun, secara alami sangatlah penting bagi seseorang untuk membuat asumsi-asumsi yang baik bagi kebutuhan perencanaan pensiunnya. Pertimbangan akan inflasi, keadaan ekonomi secara umum dan perubahan lingkungan pribadi bisa membuat proses melakukan ramalan ini lebih menarik lagi. Pada tahap inilah perencana keuangan profesional biasanya diperlukan.
Biasanya pengeluaran pada masa seseorang pensiun akan cendrung menurun dengan cukup besar kecuali orang tersebut mempunyai tujuan yang mewah. Penurunan tersebut berasal dari pengurangan pengeluaran yang berhubungan dengan pekerjaan seperti biaya transportasi harian, makan diluar rumah dan biaya-biaya yang berhubungan dengan keperluan bisnis lainnya. Biaya-biaya yang biasanya menjadi beban sekarang tidak masuk dalam anggaran keluarga lagi. Misalkan cicilan mobil atau rumah yang tentunya sudah terlunasi. Kebutuhan untuk menyisihkan uang untuk masa pensiun juga sudah tidak ada lagi karena sekarang sudah dimasa pensiun. Jadi, jumlah tabungan yang dahulu harus disisihkan setiap bulan sekarang dapat dipergunakan untuk membiayai pengeluaran.
Tentu saja, hal ini bukan berarti bahwa seseorang bisa menjadi boros. Mengikuti anggaran belanja pribadi masih direkomendasikan. Perlu diperhatikan bahwa pengurangan di pengeluaran keuangan sebaiknya jangan dilebih-lebihkan karena hal ini juga merupakan faktor yang harus dipertimbangkan. Faktor yang harus dipertimbangkan ini termasuk meneruskan gaya hidup sebelumnya dan kemungkinan meningkatnya pengeluaran karena sering pesiar dan juga keinginan untuk mewariskan sesuatu kepada keturunan Anda (Perencanaan Warisan)
Inflasi akan menjadi ancaman utama bagi keberhasilan rencana pensiun. Faktor ini sebaiknya dimonitor secara ketat agar dapat dipastikan bahwa Anda tetap memiliki daya beli di atas inflasi. Bahkan pengeluaran yang rendahpun terkena ancaman inflasi yang menyebabkan daya beli menurun. Berarti setiap dolar yang dibelanjakan berkurang nilainya untuk mendapatkan barang atau jasa dibandingkan sebelumya. Pensiunan sering kali berpenghasilan tetap, jadi daya belinya akan menurun bersama dengan waktu khususnya pada saat inflasi meningkat.
Ada dua metode dalam memperhitungkan kebutuhan pensiun Anda. Metode pertama melibatkan perencanaan pensiun dalam serangkaian kerangka jangka pendek. Agar bisa menggunakan metode ini, penghasilan pensiun seseorang harus dibuat berdasarkan persentase penghasilan saat ini. Misalnya, jika Anda ingin mempunyai penghasilan sebesar 80 persen dari gaji yang Anda bawa pulang saat ini, maka Anda bisa menentukan jumlah yang diperlukan untuk mendanai program pensiun Anda. Biasanya Anda akan harus mengevaluasi rencana Anda setiap tiga atau lima tahun. Asumsi umum yang dipergunakan adalah antara 70-100% pendapatan saat ini.
Pendekatan lainnya adalah pendekatan jangka panjang di mana Anda dapat memformulasikan tingkat penghasilan yang ingin Anda miliki di masa pensiun dan juga jumlah yang Anda akan akumulasikan agar bisa mencapai standar hidup yang Anda inginkan. Pendekatan ini memerlukan waktu 25 sampai 30 tahun sampai akhirnya Anda pensiun agar bisa menentukan jumlah tabungan dan investasi yang harus Anda miliki untuk mencapai tujuan-tujuan pensiun Anda. Namun, Anda harus bisa membangun cukup fleksibilitas untuk membuat perubahan bagi strategi dan tujuan jangka panjang Anda jika keadaan ekonomi atau harapan pensiun berubah drastis.

Saturday, July 16, 2011

Kerugian Menabung di Bank

Menabung memang penting. Tidak ada yang mau hidup miskin di hari tuanya, namun sayangnya informasi dan pendidikan finansial tidak ditanamkan sejak dini kepada masyarakat, akibatnya masyarakat kebanyakan cuma tahu dua cara menabung: di bank atau di bawah bantal.
Menabung uang di bawah bantal akan membuat anda rugi karena nilai uang akan semakin menurun karena tingkat inflasi. Nilai Rp. 20,000 pada tahun 1990 dengan nilai Rp. 20,000 di tahun 2010 tentulah berbeda.
Selain menabung di bawah bantal, masyarakat hanya tahu menabung di Bank atau deposito. Tapi sayangnya bunga bank amat sangat kecil.
Misalkan saja kita menabung di Bank itu. Tahapan Bank itu memberikan bunga 2,5% per tahun dengan catatan ada biaya administrasi 10,000 sebulan. Jika kita hitung, maka praktis bunga per bulannya adalah 2.5% dibagi 365, sekitar 0.208% per bulan. Anda harus memiliki uang sekitar 4,800,000 hanya untuk membayar biaya administrasi. Bank juga mengambil keuntungan dengan memberikan bunga sangat tinggi pada penggunaan kartu kredit, yakni 3% per bulan.
Jika kita tidak cerdik, maka kita akan menghadapi permasalahan klasik, uang kita tidak bisa mengalahkan laju inflasi.
Kenapa bank tidak mau memberikan kita bunga terlalu tinggi? Hal ini dikarenakan bank meletakkan uangnya pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang nilainya ditentukan Bank Indonesia. Bank memperoleh keuntungan dengan melakukan margin spread.
Jika bunga SBI 6.75%, maka mereka bisa mendapat keuntungan dengan mendapatkan bunga dari SBI dan meminjamkan kredit di atas bunga bank sentral. Ilustrasinya, Bank Indonesia memberikan bunga kepada bank yang menanamkan dana di SBI sebesar bunga bank Sentral (6.75%), sedangkan masyarakat yang menabung di deposito diberikan bunga 5.75%, mereka mengambil selisih keuntungan 1%.
Bayangkan betapa besar keuntungan yang diperoleh Bank, itu sebabnya, semakin banyak anda mencicil dengan kartu kredit dan melakukan pembayaran minimum, anda akan membuat bank tambah kaya karena bunga yang diberikan kepada konsumen sangat-sangat kecil.
Bank di Indonesia juga lebih gemar mengucurkan kredit untuk barang-barang konsumtif daripada kredit UKM, maka tidak mengherankan kalau susah sekali mendapatkan dana untuk keperluan bisnis. Bunga menggunakan kartu kredit misalnya, mencapai lebih dari 45%.
Misalkan anda menggesek tunai untuk meminjam uang dari kartu kredit dan hanya melakukan pembayaran minimum selama setahun, anda membuat Bank semakin kaya dengan memberikan mereka bunga 45%, padahal biaya bunga yang diberikan ke nasabah tidak lebih tinggi dari bunga bank sentral.
Salah satu yang jarang diajarkan di sekolah sejak dini adalah pendidikan finansial. Menabung di bank memang aman dan sangat likuid, tapi harus dibayar dengan bunga yang sangat rendah. Itu sebabnya orang harus mengenal instrumen investasi lain seperti reksadana.
Tentu saja ada alternatif lain seperti membeli emas atau obligasi, namun untuk golongan investor pemula, reksadana adalah instrumen investasi yang paling mudah untuk diakses dan tidak ribet.
Saya secara pribadi lebih suka menggunakan Bank sebagai tempat “singgah” sebelum uang saya diinvestasikan ke tempat lain seperti reksadana dan saham. Jadi jangan melihat Bank sebagai tempat untuk menabung, tapi lebih kepada fasilitator dan menjaga likuiditas saja, dengan demikian anda tidak terlalu sakit hati membayar biaya administrasi tahunan yang ditagihkan ke rekening anda.

Perbedaan Menabung, Asuransi, dan Investasi

http://syafrilhernendi.com/wp-content/uploads/2010/10/gold-coins-images.jpegSebagian masyarakat mungkin masih ada yang beranggapan kalo menabung di bank itu sebagai salah satu bentuk investasi finansial, begitu juga dengan asuransi.
Jika ngebaca beberapa literatur, kita bakal mengetahui bahwa menabung dan berasuransi itu berbeda dengan berinvestasi. Dimana pengertian investasi yaitu sejumlah pengorbanan ekonomi yang kita lakukan sekarang untuk memperoleh imbal hasil di masa mendatang.
Saving, sesuai definisi harfiahnya sendiri (menyimpan), merupakan kegiatan menyimpan uang dari kelebihan pendapatan setelah dikurangi dengan pengeluaran. Bank, sesuai dengan fungsinya menurut peraturan, hanya berperan sebagai media penyimpanan uang tersebut.
Kalo sebelumnya nyimpen duit di bawah kasur, maka dengan adanya bank akan menghindarkan masyarakat dari risiko kecurian dan risiko duitnya dimakan rayap. Memang, dengan menabung di bank ada bunganya, namun jika dibandingin dengan tingkat inflasi en biaya administrasi bulanan, tingkat bunga tadi bisa nggak jadi apa-apa (malah kadang lebih kecil dari inflasi yang menyebabkan daya beli uang kita jadi lebih sedikit). Bunga itupun sebenernya hanya gimmick marketing dari bank untuk menarik calon nasabah.
Seandainya sewaktu-waktu kita ngambil duit yang disimpen di bank, maka jumlahnya sesuai dengan dengan berapa yang kita tabung sebelumnya, jadi nggak mengikuti definisi investasi sebelumnya kan? Oya, simpanan di sini maksudnya berbeda dengan ‘simpanan’ lho, hehe..
Asuransi bukan tergolong investasi karena fungsinya yaitu sebagai proteksi. Asuransi bisa didefinisiin sebagai pengorbanan yang kita lakukan sekarang untuk menghindari risiko tak terduga di masa mendatang.
Jadi jika investasi itu kita MENGHARAPKAN IMBAL HASIL YANG KITA INGINKAN DI MASA DEPAN, maka asuransi itu kita MENGHINDARKAN RISIKO YANG TIDAK KITA INGINKAN DI MASA DEPAN. Contohnya jika kita berinvestasi pada reksadana dengan potensi pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar 60% selama tiga tahun, kita BENER-BENER BERHARAP ITU TERJADI kan? Tapi kalo kita asuransi kecelakaan untuk tiga tahun, kita SAMA SEKALI GA BERHARAP ITU BENER-BENER TERJADI KAN?
Nanti jika risiko yang kita proteksi itu akhirnya nggak kejadian di akhir masa asuransi, duit kita dibalikin, tapi sesuai dengan jumlah premi yang kita bayarin. Memang ada beberapa produk asuransi menggandeng produknya dengan beberapa unit link reksadana, tapi sekali lagi, itupun sebenernya lebih kepada strategi gimmick marketing asuransi untuk mendapatkan nasabah.
Dapat disimpulin dalam perencanaan keuangan, menabung menjalankan peran saving, asuransi dalam fungsi protection, dan investasi sebagai investing yang masing-masingnya memiliki peran dan tujuan berbeda dengan prioritas yang berbeda pula.
Asuransi patut didahuluin karena ada premi yang merupakan semacam kewajiban yang harus dikeluarkan tiap bulannya. Setelah pendapatan dikurangi seluruh pengeluaran bulanan dan penyisihan-penyisihan termasuk premi tadi, maka sisanya baik ditabung lebih dahulu untuk jaga-jaga keperluan mendadak lainnya. Kemudian baru kita bisa berinvestasi dengan bebas tanpa dihantui rasa takut karena segala kewajiban dan antisipasinya telah dipenuhi.

Thursday, June 23, 2011

Kontak Info

Jika anda ingin lebih tahu apa itu DBS lebih dalam lagi anda bisa kirimkan pesan ke:
email : duta4jogja@yahoo.co.id
Sms  : 085865350503 a/n Bp. Kumoro
dan kunjungi  alamat ini. http://galeridbs.blogspot.com/




Name:


Email Address:


Website


Pesan




*Sukses Memang Sulit, Lebih sulit lagi bila tidak sukses











Friday, April 8, 2011

Profile BNI Life Insurance

PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH
gedung4
Gedung BNI Life www.bni-life.co.id
PERUSAHAAN INDUK : PT. BNI  LIFE INSURANCE  (100%)
TANGGAL BERDIRI   :  19 Mei 2004
IJIN USAHA :  Keputusan Menteri Keuangan RI No : Kep-186/KM.6/2004 Tanggal  19 Mei 2004.
REKOMENDASI MUI :  No U-207/DSN/-MUI/XII/2003 – 3 Des ember 2003
MODAL SETOR :  Rp.  25.000.000.000,-
KANTOR PEMASARAN :  31 kantor pemasaran di Indonesia  (office chanelling)
OUTLET BANCATAKAFUL :  24 Outlet di seluruh Indonesia
DEWAN KOMISARIS  & DIREKSI

Komisaris : Dr. A.Djunaedy Ganie, SE, MH, AAIK,Anziif
Direktur Utama : Dra. Lilies Handayani, MM
Direktur Keuangan,  Investasi  & Umum : Drs. Sudirman MBA
Direktur Teknik dan Operasional/Aktuaris : Azwir Arifin, MSc., FSAI., AAAIJ

DEWAN  PENGAWAS  SYARIAH  :
 
KETUA DEWAN PENGAWAS SYARIAH : KH. Ma’ruf Amin
ANGGOTA DEWAN PENGAWAS SYARIAH : 1.  DR. H. Utang Ranuwijaya,  MA
    2.  Ir. Agus Haryadi, ASAI, AAAIJ, FIIS
Kondisi Finansial :

2009 2008 2007 2006 2005
TOTAL ASSET 46,879 22,089 14,235 6,425 3,517
PREMI 20,160 13,505 9,328 3,566 1,307
INVESTASI 43,196 20,226 10,205 6,183 3,327
EKUITAS 18,566 8,044 5,008 2,796 2,189
LABA SEBELUM PAJAK 1,568 1,610 2,248 571 153
RBC 642.74% 279.16% 191.50% 289.20% 942.39%
AWARDS & RECOGNITION

Tata Cara Pembayaran

http://www.dbstips.com/images/tata-cara-pembayaran.png

Tata Cara Pengajuan Klaim

http://www.dbstips.com/images/tata-cara-pengajuan-klaim.png

Tata Cara Kepesertaan

http://www.dbstips.com/images/tata-cara-kepesertaan.png

FAQ

Tanya: Bagaimana cara menjadi Peserta Program BLife Syariah Amanah Investa?
Jawab:
  1. Lakukan registrasi user melalui www.dbstips.com
  2. Login dengan menggunakan Nomor ID DBS anda sebagai userid, dan passwordnya adalah sebagaimana yang anda masukkan pada saat registrasi user.
  3. Lakukan Pembelian Produk dengan memilih icon Pembelian Produk, dan ikuti langkah demi langkah pengisian data anda.
  4. Selanjutnya anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui sms/email, juga nomor rekening virtual milik anda.
  5. Lakukan pembayaran ke rekening dimaksud melalui teller cabang Bank BNI (Konvensional atau Syariah), atau melalui ATM BNI, atau ATM Bersama , atau melalui - Internet Banking BNI atau Internet Banking Bank Lain, atau Mellaui sms/mobile Banking
  6. Paling lambat dalam 24 jam Anda akan mendapat pemberitahuan bahwa polis anda sudah aktif.
Tanya: Apakah Syarat-syarat menjadi Peserta Program BLife Syariah Amanah Investa?
Jawab:
  1. Sudah menjadi Member DBS
  2. Berusia 6 s.d. 60 tahun
  3. Kondisi kesehatan memenuhi syarat
  4. Membayar Kontribusi
Tanya: Kapan Polis saya akan aktif?
Jawab: Polis anda akan aktif jika kondisi anda layak diasuransikan dan Kontribusi sudah dibayar.
Tanya: Berapakah Kontribusi Asuransi yang harus saya bayar?
Jawab: Rp. 300,000.- dibayar setiap bulan atau Rp. 5,000,000.- dibayar setiap tahun
Tanya: Berapa lamakah saya harus membayar Kontribusi Asuransi?
Jawab: Kontribusi dibayar selama 5 (lima) tahun saja
Tanya: Berapa besarnya Uang Asuransi / Uang Santunan yang dapat saya pilih?
Jawab: Besarnya Uang Asuransi yang dapat dipilih tergantung pada pilihan kontribusi dan usia anda
Tanya: Apakah pengaruhnya jika saya terlambat membayar Kontribusi?
Jawab: Jika Kontribusi anda 300,000.- per bulan dan terlambat membayar lebih dari 42 hari atau Kontribusi anda 5,000,000.- per tahun dan terlambat membayar lebih dari 60 hari maka anda tidak berhak atas Dana Santunan jika meninggal dunia.
Tanya: Apakah maksud dari Cooling off Period?
Jawab: Colling off Period adalah waktu selama 15 hari yang diberikan kepada Peserta untuk melakukan pembatalan kepesertaan.
Tanya: Kenapa kepesertaan saya ditolak?
Jawab:
  1. Usia diluar rentang ketentuan
  2. Terlalu kurus atau terlalu gemuk
  3. Kondisi kesehatan tidak memenuhi ketentuan
  4. Sedang hamil tua

Produk DBSTIPS

 
BLife Syariah Amanah Investa merupakan program asuransi dari PT. BNI Life Insurance dengan investasi yang dikelola secara profesional dan transparan dan sesuai dengan Syariah yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan perencanaan investasi masa depan Anda.
KEISTIMEWAAN
  1. BLife Syariah Amanah Investa memberikan Anda hasil investasi yang optimal dan bersih dari unsur Maysir, Gharar dan Riba.
  2. Peserta hanya membayar kontribusi selama 5 tahun dan akan mendapatkan manfaat asuransi sampai dengan peserta berusia 75 tahun.
MANFAAT ASURANSI
Manfaat lain yang bisa Anda peroleh antara lain :
  1. Jika Peserta meninggal dunia sebelum masa perjanjian asuransi berakhir, ahli waris akan mendapatkan manfaat asuransi sebesar Rp 25.000.000,- atau Rp. 50.000.000,- atau Rp. 75.000.000,- atau Rp. 100.000.000,- atau Rp. 150.000.000untuk yang membayar kontribusi secara tahunan ; sedangkan untuk yang membayar kontribusi secara bulanan maka manfaat asuransinya sebesar Rp. 18.000.000,- atau Rp. 36.000.000,- atau Rp. 54.000.000,- atau Rp. 72.000.000,- atau Rp. 108.000.000  sesuai dengan yang dipilih Peserta serta ditambah dengan Nilai Dana Investasi.
  2. Jika Peserta hidup pada akhir perjanjian asuransi, Peserta akan mendapatkan manfaat sebesar Nilai Dana Investasi.
  3. Maksimum manfaat asuransi yang akan dibayarkan PT. BNI Life Insurance untuk 1 (satu) orang Peserta yang memiliki lebih dari 1 (satu) polis adalah sebagai berikut :
    • Peserta dengan usia 5 sd 16 tahun maksimum sebesar 75 juta
    • Peserta dengan usia 17 sd 45 tahun maksimum sebesar 500 juta
    • Peserta dengan usia 46 sd 55 tahun maksimum sebesar 250 juta
    • Peserta dengan usia 56 sd 60 tahun maksimum sebesar 100 juta
KONTRIBUSI
Kontribusi bagi Peserta BLife Syariah Amanah Investa melalui program DBSTIPS, diberikan 2 (dua) pilihan; yaitu :
  1. Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk kontribusi dengan cara bayar tahunan
  2. Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) untuk kontribusi dengan cara bayar bulanan
INVESTASI
Menawarkan tingkat investasi yang relatif tinggi dengan risiko yang moderat (BLife Syariah Manage Fund). Dana akan ditempatkan pada :
  1. Efek pendapatan tetap dan Instrumen Pasar Uang Syariah (30% - 70%)
  2. Efek Ekuitas Syariah (30% - 70%)
DASAR DAN FREKUENSI PENILAIAN DANA
  1. Nilai Aktiva Bersih Dana Investasi dihitung dengan menilai aset Dana Investasi dan menguranginya dengan kewajiban.
  2. Nilai Aktiva Bersih Dana Investasi ditentukan setelah dimulainya kepesertaan dan dihitung berdasarkan Tanggal Perhitungan Harian.
  3. Biaya Alokasi Kontribusi Dasar :
    • Ujroh Tahun ke-1 : 60%
    • Ujroh Tahun ke-2 : 40%
    • Ujroh Tahun ke-3 : 20%
  4. Biaya Administrasi : Rp. 20.000,- / bulan
  5. Biaya Penarikan Dana Investasi sebelum Polis berusia 2 tahun sebesar 2% dari Dana yang ditarik
  6. Biaya Pengelolaan sebesar 0.15% per bulan per rata-rata saldo dana berjalan
LAPORAN TRANSAKSI DAN PERKEMBANGAN UNIT
Perusahaan akan mengirim Laporan Transaksi secara berkala setiap bulan Juni dan Desember atau setiap ada transaksi untuk memberi informasi transaksi dan jumlah unit yang dimiliki Peserta. Perkembangan unit dapat dilihat di website  BNI Life, Harian Bisnis Indonesia atau menghubungi Customer Care BNI Life.
KETENTUAN KEPESERTAAN
  • Sehat jasmani dan rohani, berusia antara 5-60 tahun.
  • Masa pembayaran kontribusi peserta selama 5 tahun.
  • Memenuhi persyaratan Underwriting kepesertaan BLife Syariah Amanah Investa
  • Masa manfaat asuransi sampai dengan usia peserta 75 tahun.
  • Risiko investasi menjadi tanggung jawab peserta, perusahaan tidak menjamin hasil kinerja investasi
  • Bebas pajak penarikan hasil investasi setelah berinvestasi minimal 3 tahun.

Apa itu DBSTIPS ?

DBSTIPS adalah program berinvestasi sambil berasuransi bagi member DBS yang bermaksud merencanakan keuangan masa depan untuk:  biaya kuliah anak atau ongkos naik haji atau tamasya ke luar negri atau dana pensiun.
Dengan mengikuti Program ini member DBS akan mendapatkan beberapa keuntungan:
  1. Berinvestasi dengan hasil yang optimum yang dikelola oleh Manager Investasi yang handal.
  2. Otomatis menjadi peserta asuransi yang menyediakan Dana Santunan sesuai pilihan anda.
  3. Bonus jaringan yang menarik dengan kedalaman 10 generasi
Program ini bekerja sama dengan Asuransi BNI Life Syariah, sebuah perusahaan nasional yang berpengalaman dalam bidang asuransi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Negara, sehingga keberadaannya dalam jangka panjang lebih terjamin.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...